Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manajemen Keuangan Keluarga (1)

Manajemen Keuangan Keluarga


Pendahuluan

    Sebagai generasi milenial dimasa saat ini yang mungkin sudah memasuki usia kerja dan berkeluarga, cara kita mengelola uang berbeda dengan cara orang tua kita dulu.. Hal tersebut terjadi akibat perbedaan pola fikir yang tercipta karena perbedaan jaman dan teknologi. Baik dari soal cara dapetinnya, cara nyimpennya dan cara mengandakannya sekarang ini kan lebih mudah di akses.. Orang tua kita pada jaman itu kebiasaan mengelola uangnya rata-rata dengan nabung dan memperbanyak aset berupa tanah serta bangunan.. Sementara generasi milenial saat ini mika perhatikan lebih suka berinvestasi ke potofolio saham, barang-barang mewah, pengalaman, dan koneksi..

        Hal itu mika rasakan sendiri sebagai generasi milenial.. Saat ini alhamdulillah mika sudah punya rumah sendiri dan belum kepikiran buat nambah lagi karena belum ada uangnya merasa perlu, toh satu rumah aja cukup buat kami tinggal sekeluarga. Mika saat ini lagi giat investasi ke tabungan emas, reksa dana dan saham.. Mika suka aja gitu invest kesana karena saldonya keliatan.. hehehe..

      Tapi, sebelum berinvestasi ada baiknya kita pahami terlebih dahulu cash flow keuangan setiap bulannya. Alokasikan pendapatan kita ke pos-pos sesuai skala prioritas. Jangan sampai kita dahulukan investasi sementara kebutuhan pokok kita sendiri belum tercukupi, dana darurat belum tersedia, dan hutang belum terbayar.. Karena itu akan memusingkan diri kita sendiri..

            Berikut contoh skala prioritas keuangan bulanan ala mika..

Skala Prioritas Pengaturan Keuangan Bulanan

Pertama mika buat hutang, zakat dan dana darurat karena itu adalah kewajiban kita. Gabisa di tunda apalagi di skip. Ketika kita berhutang, kita seharusnya sadar bahwa kita harus membayarnya dan tau resikonya apa jika tidak di bayar. Berhutang itu boleh tapi sesuaikan dengan kemampuan kita membayarnya ya.. Untuk Dana Darurat sebenernya harus tersedia dalam jumlah besar, apalagi jika kita sudah berkeluarga dan ga punya asuransi idealnya punya 12 kali pengeluaran bulanan loh.. Berat kan kalau sekali di keluarin? Tapi kita bisa siasati hal tersebut dengan nyisihin rutin setiap bulannya. Nanti mika share di tulisan berikutnya soal dana darurat ini ya..

Kedua itu biaya hidup, sejatinya kita bekerja mencari uang untuk memenuhi biaya hidup kan? nah biaya hidup ini disini mencangkup kebutuhan dan keinginan kita.. Selanjutnya kita harus bisa untuk selalu mengutamakan kebutuhan daripada keinginan ya.. Karena uang kita kalau dipakai untuk mengejar keinginan terus mah ya ga akan cukup..

Ketiga baru investasi.. Investasi ini perlu banget uang dingin, artinya uang yang ga akan di pakai dalam waktu dekat/urgent. Namanya aja investasi, bakal keliatan untungnya kalau kita simpan dalam beberapa tahun ke depan. Makanya mika jelaskan di awal tadi jangan sampai mengutamakan investasi sebelum kita memenuhi dua prioritas sebelumnya, karena bakalan susah cairinnya dan bisa-bisa nilai uang kita menurun kalau pas hari kita cairkan itu nilai jualnya lagi turun.

        Kenapa sih kita harus mengelola keuangan.. ? Hidup buat hari aja emang kenapa? Kalau mikir kaya gitu kok kayanya mengelola uang itu bikin kita ga bahagia yah?.. Padahal dengan kita bisa mengelola uang dengan baik, kita bisa tenang secara finansial di masa ini dan yang akan datang. Bukannya lebih tenang dan bahagia ya kalau selama uang yang udah cape-cape kita cari itu jadi sesuatu?. Jangan sampai yang jadi korbannya itu anak kita..

        Banyak cerita orang-orang di sekitar mika jadi sandwich generation dan hidup serba terbatas akibat dimasa lalu orang tuanya ga bisa mengelola uang.. Uang orang tuanya dulu banyak, tapi ga tau kemana sampai anaknya yang nanggung sekarang, parahnya ada yang sampai hutangnya banyak juga.. Untuk masalah ini mika ga mau banyak komentar sih, karena sejatinya kita diwajibkan untuk berbakti sama orang tua bagaimanapun kondisi mereka.. 
        
        Mika yakin, orang yang cerita sama mika itu ga bermaksud untuk menjelekan orang tuanya, hanya mungkin lagi ingin mengeluh saja.. Mika jadi mikir kalau tua nanti mika ga punya apa-apa, terus sakit otomatis yang akan nanggung mika itu anak-anak dong.. Iya kalau dia punya uang berlebih, kalau engga..?? dia tahan-tahan sendiri? nanti dia ngeluh ke temennya kaya gitu gimana?, sedihlah pasti mika.. Makanya, mika minimalisir dengan belajar kelola uang dari sekarang.
          
        Dalam mengelola uang ini yang pertama harus kita siapkan adalah "sudah bisa mengelola diri sendiri", ini susah loh asli.. Mika perlu waktu sampai 3 tahun baru bisa ke titik ini.. Mengelola diri sendiri ini cakupannya luas cuma kalau yang berkaitan langsung dengan mengelola uang adalah sifat kita untuk bisa "nahan diri", "konsisten" dan "disiplin".. 

        Nahan diri dari beli barang yang sebenernya ga kita butuhkan bisa dengan cara tahan 3 bulan untuk ga beli dulu.. Disitu kita bakalan tau sebenernya kita cuma laper mata atau emang butuh. Kalau butuh ya beli, kalau ga butuh yaudah lupain.. Hehehe.. Kalau konsisten itu menuntut kita untuk bisa mengeluarkan uang sesuai budget yang kita buat.. Terakhir kita harus disiplin sama kebiasaan mengelola uang seperti selalu mencatat arus pemasukan dan pengeluaran sehari-hari kemudian di evaluasi di akhir bulan. 

           Kalau kita sudah berkeluarga tambahannya adalah Komunikasi dengan pasangan. Kita dan pasangan harus terbuka soal uang. Dicari siapa sih yang lebih kompeten megang uang dan yang engga.. Bisa jadi suami atau istrinya.. Tiap keluarga berbeda.. Kalau di keluarga kami, manager keuangannya mika.. Tapi kami sama-sama tau berapa penghasilan yang di dapat, nyusun anggaran belanja bareng-bareng (supaya tau kebutuhan satu-sama lain), selanjutnya eksekusi pas ngeluarin uang juga harus saling ngingetin.. biar ga banyak boncos.. Soal uang ini emang sensitif, tapi kalau udah nikah mah kan udah biasa sama yang sensitif-sensitif kan? hehehe.. 

        Sejatinya keluarga itu dibentuk sama dua orang, ya apa-apapun harusnya terjadi atas persetujuan dua orang tersebut dong.. Punya anak karena keduanya pingin, ngurus anak karena anak berdua, ngelola uang juga berdua.. Tiap bulan evaluasi bareng mana yang bisa di kurangi, mana yang harus di tambah, kenapa bisa bocor di bagian tertentu, kaya gitulah seharusnya kita sama pasangan kita.. 

        Terakhir Pesan dari mika, Mengatur uang ini jangan bikin kita jadi pelit ke diri sendiri juga ya.., karena itu ga betul.. Buatlah pengelolaan uang ini senyaman, sesenang dan sebahagia mungkin jadi ga berasa berat buat di jalani.. Untuk managemen keuangan keluarga lainnya mika tulis pada postingan selanjutnya ya..


Ayo buat skala prioritas keuangan buibu sekalian ya..


Post a Comment for "Manajemen Keuangan Keluarga (1)"