Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Cara Hidup Terbebas Dari Hutang

Hutang

Jangan Mudah Meminjam dan Meminta Uang Pada Orang Lain !

Disini bukan berarti saya pelit atau anti hutang-piutang ya, tapi setiap orang pasti punya rencana keuangannya masing-masing, punya tujuan keuangan masing-masing dan punya kebutuhan yang masing-masing juga. Kalau punya banyak uang lebih yang ga kepake pasti saya bantu juga. Hanya saja jika uang pegangan cuma tabungan yang ga seberapa plus masih sering bulak-balik keluar masuk gimana mau kita bilang ya kan?.

Janganlah gampang minta-minta pinjam uang sama orang lain hanya karena kita liat dia lagi "ada". Kita kan ga tau orang yang kelihatan "ada" itu emang iya lagi kelebihan uang atau engga. Bisa jadi mereka terlihat "ada" itu karena udah ngorbanin sesuatu juga. Contoh kita liat orang tiba-tiba banyak uang padahal dia itu habis jual rumah untuk kembangin usaha, tega gitu kalau kita sekonyong-konyong minta pinjam cuma karena keliatannya dia lagi "ada"?. Iya kalau pinjamnya untuk kebutuhan pokok dan urgent, ini cuma untuk gaya hidup? kan HIH banget.. hehe..


Nah, supaya kita ga jadi orang yang seperti itu.. Ada baiknya dari sekarang kita melek finansial, kita belajar ngatur uang supaya bisa cukup dan minim hutang. Susah? iya emang susah, tapi coba deh di kerjain pelan-pelan.. Pasti bisa kok.. Buktinya saya.. Dulu saya juga ga punya arah soal keuangan sama sekali. Gaji cuma numpang lewat soalnya gaya hidup hedon dan kalau kepingin apa-apa saya nyicil jadinya saya ga punya tabungan. Hidup rasanya cuma nunggu gajian ke gajian. Cape loh hidup kaya gitu, dari situlah saya mulai belajar financial planning terutama waktu itu saya juga mau nikah dan ga mau kehidupan keuangan saya pas nikah kaya gitu lagi.

Waktu itu tujuan finansial saya cuma sebatas bisa ngumpulin uang untuk biaya resepsi sama DP rumah. Saat merencanakan pernikahan, saya dan pasangan mulai terbuka soal keuangan. Semua penghasilan dan pengeluaran kami atur sama-sama. Tak seperti pasangan yang pacaran pada umumnya, saya dan suami waktu itu sangat perhitungan sekali dalam mengeluarkan uang. Sehari-hari saya masak di kosan untuk makan dengan menu sederhana (seringnya sarden, telur, mie, dan tumis sayuran) demi ngirit uang makan di luar, transport kami pakai 1 motor saja supaya hemat bbm (suami antar-jemput saya), ga ada dinner romantis, nonton bioskop, atau ngerayain aniv"an. Semua penghasilan dan pengeluaran saya catat, bon saya kumpulin dan setiap akhir bulan kami analisa. Kami berdua paling seneng kalau udah liat saldo tabungan makin banyak..


Pokoknya yang bisa kami hemat, kami hemat. Perintilan pernikahan seperti hias mahar dan hantaran juga saya buat sendiri loh demi menghemat budget. Berbekal tutorial dari youtube alhamdulillah mahar dan hantaran saya ciamik juga jadinya. Setelah melewati itu semua saya jadi makin yakin bahwa "ga ada yang ga bisa selama kita mau berusaha". Prinsip kami mah gapapalah saya sama suami dulu kaya orang susah dan nyusahin diri sendiri daripada kami harus jadi nyusahin orang lain. 

Meminta dan meminjam uang ke orang lain itu menurut saya menyusahkan. Kalau saya pribadi untuk membuka percakapan minjam uangnya aja ngerasa susah karena udah keburu takut malu dan takut ga di kasih. Hehe.. Terus kalau di kasih takut ga bisa tepatin janji buat bayarnya, kalau ga bisa bayar nanti malah jadi hancur dunia pertemanan. Banyak takutnyalah, makanya bagi saya itu menyusahkan. Pas kita di posisi yang diminta pinjam. Itu juga susah banget, kalau nolak nanti kita di bully sementara kalau ngasih kita yang susah.. Susah juga kan? hehehe.. Jadi yaudahlah kita hindari sebisa mungkin yang namanya hutang itu yaa.. 

Karena kita ga tau gimana perjuangan orang itu ngumpulin uang, jangan kita seenak-enaknya minta. Jangan pakai alasan terdesak, sehingga difikiran kita cuma minta pinjam sama orang, bank atau pinjol.. Bahaya dari berhutang itu adalah ketagihan. Merasa bahwa eh ternyata bisa, ngutang lagilah sampai ga sadar penghasilan habis untuk bayar utang aja. Terus untuk sehari-harinya gimana? ya ngutang lagilah.. Gitu aja terus sampai modyar.. haha.. Padahal hal seperti itu bisa kita atasi dengan ngumpulin dana darurat.

Dana darurat ini emang jumlahnya fantastis, patokan dana darurat ideal berdasarkan status adalah sebagai berikut :
  • Single, target dana daruratnya adalah 6 kali pengeluaran bulanan.
  • Menikah tanpa anak, target dana daruratnya adalah 9 kali pengeluaran bulanan.
  • Menikah dan memiliki anak, target dana daruratnya adalah 12 kali pengeluaran bulanan.
Pengeluaran bulanan itu seperti kebutuhan hidup, asuransi, cicilan, hutang dan investasi ya.. Nah, pening kan karena banyak banget jumlah yang harus kita siapkan? Eits.. jangan putus asa dulu, dana darurat ini bisa kita kumpulkan sedikit demi sedikit sampai target tercapai. Saya gitu juga kok, Setiap bulannya saya sisihkan 10% dari penghasilan ke dana darurat. Dana darurat ini saya simpan di instrumen investasi yang gampang dicairkan, tujuannya supaya uangnya bisa berkembang tapi ketika saya butuh gampang juga diambilnya..

Tips Agar Terhindar Dari Hutang

Masalah utang-piutang bukan lagi hal yang aneh, terkadang ada momennya memang kita butuh banget berhutang. Contohnya kita berhutang untuk membeli rumah karena ga ada uang sebanyak itu untuk beli secara cash, perlu tambahan modal untuk bisnis, dan bisa sementara membantu kita saat dalam keadaan defisit keuangan. Idealnya hutang yang kita miliki tidak boleh lebih dari 30 % penghasilan ya, karena lebih dari itu akan mengganggu cashflow bulanan kita.

Selain harus mempunyai dana darurat, hal mendasar supaya kita tidak terjebak dalam lingkaran hutang adalah :

1. Hidup sesuai kemampuan bukan keinginan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang menunjang segala aktivitas sehari-hari bersifat mengikat dan harus dipenuhi. Sementara keinginan adalah segala sesuatu yang ingin dipenuhi hanya karena merasa ada sesuatu yang masih kurang dalam diri seseorang bersifat tidak mengikat dan tidak harus dipenuhi segera. Lalu apakah kita harus selalu mengabaikan keinginan kita? Tentu tidak, yang penting pemenuhan akan kebutuhan dan keinginan ini harus dilakukan secara seimbang. 

Seimbang disini bukan berarti 50:50 ya, tergantung lagi ke anggaran penghasilan masing-masing. Jika penghasilan masih kecil perbandingan kebutuhan dan keinginan idealnya 80:20, kalau penghasilannya sudah banyak bisa di angka 70:30. Intinya penuhi dulu semua kebutuhann baru sisihkan untuk keinginan, bukan kebalikannya ya.. Lebih baik menahan kesenangan saat ini untuk hidup senang di kemudian hari daripada memaksakan memenuhi keinginan, namun terjebak di dalam hutang konsumtif dan menimbulkan pola hidup dari pendapatan ke pendapatan. 


Seorang investor sukses, warren buffet berkata : "If you buy thing you don't need, soon you will have sell things you need". Coba di telaah sendiri betul apa betul kata si warren buffet itu?. Contohnya gini, ada baju yang kamu pingin harganya 500rb, sementara uang untuk pos keinginan cuma 400rb tapi karena kamu pingin banget akhirnya kamu beli, kekurangan 100rb kamu ambil dari pos makan. Iya emang kamu senang punya baju baru yang kamu inginkan, tapi pas tiba menjelang akhir bulan kamu perlu makan kamu akan pusing karena uangnya ga ada. Itu maksudnya jika kamu membeli hal yang sebenernya ga perlu, kamu akan menjual hal yang kamu butuh. Jadi hiduplah sesuai kemampuan ya.. Dahulukan kebutuhan daripada keinginan.

2. Bergaul dengan orang yang juga peduli dengan keuangan

Penting sekali untuk memiliki teman yang se-frekuensi dalam pengelolaan keuangan supaya bisa saling ingetin. Motivasi kita untuk jadi bener dalam ngelola uang jadi makin tinggi. Ilmupun bisa nambah karena bisa saling sharing pengalaman. Enak bukan?.. Jadi, mulailah cari teman yang peduli sama pengelolaan keuangan ya..

3. Hindari berfikir semua hal bisa didapatkan dengan cara instan

Jangan berfikir semua hal bisa didapatkan dengan cara instan ya karena itu penyebab utama kita jadi berani dan terlilit hutang. Sebenernya, hutang itu jika digunakan untuk sesuatu yang produktif bisa jadi menguntungkan, tapi jika digunakan untuk sesuatu yang konsumtif itu sangat merugikan. Apapun kita harus ada usaha, tanpa usaha ya ga ada hasil. Mie instan aja harus kita beli dulu, masak dulu, baru bisa kita makan kan? ga cuma kita fikirin langsung ada. Jangan salah, menahan diri untuk tidak belanja yang ga perlu itu juga usaha loh.. 


Usaha itu bukan cuma soal ngehasilin uangnya aja tapi juga cara ngelola uangnya juga. Jadi apa-apa tu jangan mau instant. Kalau tetep mau yang instant ya terserah, tapi tanggung sendiri resikonya. Pinjol-pinjol mulai bertebaran dan gampang banget untuk nerima pinjaman, tapi siap ga kalau semisal gagal bayar kita di kejar rentenir terus di permalukan ke semua temen-temen dan keluarga bahwa kita ngutang? atau aset kita disita dan dilelang dengan harga pinjaman padahal aslinya bukan segitu harganya. Ngeri kan?. Jadi hindarilah yang kaya gitu. Pakai dan atur uang dengan bijak ajalah ya.. Lagi dan lagi utamakan kebutuhan, bukan keinginan.

4. Cari pundi-pundi keuangan tambahan

Coba cari pundi-pundi yang bisa menghasilkan tambahan uang, dengan begini jika kita terlanjur ada hutang bisa bantu untuk membayarnya dan kalau kita ada keinginan bisa bantu untuk memenuhinya juga tanpa mengganggu anggaran yang sudah di tetapkan. Mantap kan?. Cara mendapatkan penghasilan tambahan ada banyak, jika ada modal kita bisa coba berjualan. Tapi jika tidak ada modal kita bisa jadi reseller atau ikut afiliasi. Darisitu kita bisa dapat uang lebih. Oh iya berinvestasi sekalian nabung juga bisa nambah penghasilan juga ya.. 

5. Jika sudah terlanjur berhutang, maka utamakan untuk melunasinya

Kalau udah terlanjur punya hutang, mau ga mau utamakan untuk membayarnya. Alokasikan pendapatan untuk membayar hutang kemudian sisanya untuk kebutuhan hidup. Stop dulu untuk memenuhi keinginan apalagi kalau ga ada sisa uang banget. Pokoknya saat terlilit hutang sebisa mungkin kita hindari untuk nambah hutang lagi. Jika memungkinkan apabila ada harta berlebih dan hutangnya cukup besar, jual dululah aset itu untuk melunasi hutang kita. Abis lunas semua hutang hiduplah normal kembali, jangan coba nyari masalah dengan hutang lagi karena merasa udah senior dalam hal utang-piutang.. hehe

Kesimpulan..

Uang merupakan hal sensitif, ga bisa terlalu di dewakan juga ga bisa kita sepelekan. Segala permasalahan antar manusia banyak terjadi akibat uang. Jadi bijaklah dalam mengelola uang supaya hidup kita tenang dan nyaman. Keluarkan uang sesuai kebutuhan dan kemampuan bukan karena keinginan saja. Penting juga agar dapat menggunakan uang kita untuk kepentingan yang baik-baik, seperti : beramal, bersedekah, berzakat, ber infaq, berwakaf dan juga membantu orang yang terlilit hutang. Tapi kitanyapun harus dalam keadaan mampu, ikhlas dan tanpa paksaan ya.. 

Jika bisa tidak berhutang, maka janganlah berhutang. Jika sudah terlanjur maka bayarlah hutang itu secepatnya, jangan nambah hutang lagi, melainkan tambahlah penghasilanmu. 

Semangat buibu dalam mengelola uangnya yaa..!!!

Untuk tips keuangan lainnya bisa follow ignya : @genk_emak_hemat ya.. Disana banyak sharing-sharing tentang keuangan emak-emak juga..

Post a Comment for "5 Cara Hidup Terbebas Dari Hutang"