Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Cara Ampuh Yang Wajib Dicoba Untuk Menyapih Anak

Waktunya Menyapih..


Dua tahun kebelakang saat anak kedua saya lahir kedunia, saya udah niatin untuk bisa kasih full ASI selama 2 tahun karena saya tidak mau 'merasa' gagal lagi. Alhamdulillah pas lahiran anak kedua ini saya berhasil ngerasain IMD walaupun saya lahiran secara secar. Saya fikir dengan saya IMD, ASI saya kemudian akan lancar, tetapi ternyata tidak. ASI saya tidak kunjung keluar sampai 3 hari setelah lahiran. Sempat panik tapi alhamdulillahnya saya berada di lingkungan yang pro ASI sehingga saya tidak menyerah saat itu. 

Saya terus berusaha untuk memancing supaya ASI saya bisa keluar dengan cara : 
  1. Tetap bersikap tenang, 
  2. Terus susui bayi atau pompa PD per 2 jam sekali, 
  3. Makan makanan yang sehat dan mengandung banyak air, 
  4. Minum air putih lebih banyak, 
  5. Pijat laktasi oleh bidan, dan
  6. Minum ASI booster yang diresepkan dokter. 
Dengan tekad yang kuat, ketekunan, dukungan suami dan keras kepalanya saya untuk ngasih ASI kepada anak saya, akhirnya saya berhasil memberikan ASI full tanpa susu bantu sampai dia berusia 2 tahun 6 bulan. Proud of me.. 👏

FYI aja ya.. bisa terus konsisten ngasih ASI untuk anak sampai selesai dengan kondisi saya perantau yang kerja kantoran, tanpa ART, ngurus 1 anak balita yang lagi aktif-aktifnya dan punya banyak peer dampingin anak terapi itu merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi saya loh... gak percaya? buktiin sendiri deh biar terasa.. hahaha..

💜Alasan Menyapih..

Alasan menyapih bagi setiap ibu berbeda-beda. Ada yang karena alasan medis, prinsip ataupun lainnya. Bagi saya sendiri alasan saya menyapih karena anak saya sudah berusia 2 tahun lebih dan saya merasa sudah waktunya. Niat awal saya itu adalah weaning with love. Saya ingin menyapih anak saya ketika saya dan anak saya sudah sama-sama siap untuk berpisah. Secara kan selama 2 tahun kebelakang saat proses menyusui apalagi secara Direct Breast Feeding (DBF) kami akan saling menyatu kurang lebih selama 10 menit bahkan lebih. Jadi saya rasa menyapih bukan hal mudah bagi ibu terlebih bagi sang anak. Keduanya butuh penyesuaian untuk bisa sama-sama terbiasa.

Sounding soal menyapih ini sudah saya sampaikan ke anak saya setiap mau tidur dari saat dia berusia 18 bulan. Saya fikir dengan saya rajin sounding, anak saya akan mengerti bahwa walaupun dia tidak menyusu lagi, saya tetap menyayanginya, dia tidak akan kehilangan saya dan kami tetap bisa berpelukan sampai ketiduran seperti biasanya. Soalnya anak kedua saya ini lengket banget sama saya padahal dia sama seperti abangnya udah mulai di titip dari usia 3 bulan. Anak saya itu kalau saya ga keliatan pasti dia kecarian kaya orang yang udah ga ketemu bertaun-taun, ga pernah mau di gendong sama orang lain kalau ada saya, dan ga bisa tidur kalau ga sambil nenen. Intinya cuma sayalah yang bisa nenangin dia. So, apakah bisa saya menyapihnya? itulah yang saya fikirkan setiap hari selama proses menyapih ini..

💜Cara Menyapih..

Dalam menyapih anak, ada beberapa cara yang saya lakukan antara lain :

1. Mengenali Tanda Anak Siap disapih

Tanda Anak yang siap disapih adalah ketika anak sudah tidak fokus menyusui. Biasanya anak yang sudah berusia di atas 6 bulan dan sudah mulai fase MPASI tidak lagi sering meminta ASI dari ibunya. Hal tersebut dikarenakan mereka sudah bisa kenyang dengan makanan. Selain itu, semakin besar usia anak, semakin mudah juga dia terdistraksi saat disusui. Untuk anak saya sendiri pas usia di atas 1 tahun menyusu itu sepertinya hanya sebagai kompeng saja saat dia ingin tidur. Nah, jika tanda ini sudah terasa, maka artinya anak sudah bisa disapih. Tapi kalau bisa sapihnya pas di usia 2 tahun lebih ya..

2. Mengurangi Frekuensi Menyusui

Ketika anak sudah mulai memberi tanda siap disapih, maka ibu juga harus bersiap-siap mengurangi frekuensi menyusui juga pumpingnya supaya tidak mengalami mastitis. Berikut jadwal menyusui dan pumping saya sesuai tahapan usia anak :
  • Usia anak 0-6 bulan saya pumping per 2 jam sekali (12 kali pumping + DBF).
  • Usia anak 6-12 bulan saya pumping per 4 jam sekali (6 kali pumping + DBF).
  • Usia anak 12-18 bulan saya pumping per 6 jam sekali (4 kali pumping + DBF).
  • Usia anak 18-24 bulan saya pumping hanya 2 kali sehari dan DBF.
  • Usia anak 24 bulan ke atas saya berhenti pumping, hanya DBF saja sampai menyapih ini.
Semakin besar anak saya, semakin saya kurangi jadwal pumping saya demi mengurangi produksi ASI saya juga. Ketika saya menghentikan pumping dengan hanya DBF saja saya sering mengalami bengkak payudara. Cara saya mengatasinya adalah dengan mengkompres payudara saya dengan air hangat kemudian perlahan memijit area yang bengkak tersebut hingga terasa plong kembali.  

3. Memberikan Makanan Dekat Waktu Menyusui Supaya Anak Merasa Kenyang.

Saat anak sudah mulai MPASI maka makanan utamanya sudah bukan ASI lagi. Semakin besar usia anak, kebutuhan nutrisinya bersumber dari makanan. Oleh karena itu penting sekali untuk kita bisa memberikan makanan dengan nilai gizi tinggi untuk anak kita supaya kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Saat anak saya berusia diatas 1 tahun, selain karena sudah bisa makan makanan keluarga saya juga sering memberikan cemilan di dekat waktu menyusu supaya dia kenyang dan tidak minta nenen. haha.. Cara ini berhasil sepanjang hari tapi saat malam mau tidur anak saya tetap masih minta nenen. haha

4. Mengalihkan Perhatian Anak Saat Waktu Menyusui

Mengalihkan perhatian anak saat waktu menyusui adalah salah satu cara untuk menyapih juga. Jadi setiap dia minta nenen saya ajak dia liat ikan, ajak dia bermain, ajak dia bercanda-canda, ajak dia baca buku, pokoknya saya ajak dia sibuk sampai kecapean. Kalau beruntung anak akan tidur dengan sendirinya tanpa meminta nenen karena kecapean. Hehehe.. Lama kelamaan jika anak sudah banyak kegiatan maka dia juga bisa tidur sendiri tanpa ngompeng ke payudara ibu/dot.

5. Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah dengan sounding kata-kata positif soal menyapih kepada anak. Biasanya saya lakukan saat anak saya mau tidur. Saya selalu bilang kalau ketika anak sudah besar harus sudah bisa minum susu pakai gelas seperti abang, sudah tidak nenen lagi karena lebih enak main dan belajar (saya jelaskan hal-hal menyenangkan yang biasa dilakukan anak balita), dan saya yakinkan anak saya juga bahwa walaupun tidak nenen, dia tetap bisa merasa nyaman, aman dan tidur dengan nyenyak. 

6. Mengolesi Puting

Nah yang ini adalah cara terakhir saya supaya anak saya bisa menyapih. Kebetulan anak saya dari bayi tidak di kasih dot. Jadi tugas saya hanya menyapihnya dari saya. Kenapa saya lakukan cara ini? Alasannya karena hal medis yang akhirnya saya di resepkan dokter obat pahit berjumlah 5 butir yang nantinya saya gerus dan campur air sedikit kemudian di oles di puting untuk membantu saya menyapih anak saya. Selama saya menggunakan obat tersebut anak saya berhasil menghindar (tidak jadi nenen) karena obatnya sangat pahit. Namun setelah obat tersebut habis, tenyata anak saya ingat lagi untuk nenen.. T_T dan menurut saya cara ini gagal..  

Karena obatnya sudah habis, saya coba dengan memberi bubuk kopi di puting saya, awalnya dia jijik tapi kemudian membawa tissu dan membersihkannya.. Senangnya anakku banyak akal, tapi jadinya cara ini gagal juga.. T_T. Terakhir, saya memberi lipstik merah merona yg agak tebal di puting saya. Pas dia liat dia langsung meringis, dia ambil tissu untuk mengelapnya, tapi karna saya kasih tebal lipstiknya jadi kan masih nempel sehingga anak saya fikir puting saya luka dan berdarah. 

Momennya pas banget karena anak saya baru saja jatuh dan berdarah jadi mungkin dia berfikir saya sedang mengalami itu.. Jadinya dia enggan minta nenen.. Pas malam mau tidurpun dia tidak minta nenen, malah memeluk dan mengelus-elus kepala saya sambil bilang "mama sakit, sayang mama".. Kasian juga saya liatnya.. Tiap dia kepingin nenen, mungkin dia ingat saya terluka jadi ga jadi.. 2 minggu berlalu dia tidak ingat lagi untuk minta nenen. Cara ini yang berhasil di anak saya. Rasanya senang tapi juga sedih karena saya harus menyapihnya dengan cara seperti ini. Tapi jika tidak begitu saya juga gak tau harus bagaimana lagi.. Jangan hujat saya ya buibu.. Kalau buibu punya cara yang lebih menyenangkan silahkan share.. Siapa tau nanti kalau saya punya anak ketiga saya bisa menyapinya dengan lebih baik #eh.. Colek pak suami yang cuma mau punya dua anak saja..

7. Menyapih Anak dari Dot

Nah, untuk buibu eping atau yang anaknya menggunakan dot, selain menyapih dengan payudara ibu tentunya ibu juga harus menyapih anak dari dot. Hal pertama yang saya lakukan saat menyapih anak pertama saya dari dot adalah dengan membiasakan dia untuk meminum susunya dengan gelas. Apabila susah bisa di coba dengan sedotan terlebih dahulu. Usahakan memberikan susunya saat dia mau tidur, karena anak saya paling suka tidur sambil ngedot. Pas mau tidur kita bilang kan sudah minum susu, jadi tidak ngedot ya. Setelah itu temani dia tidur dengan mengelus punggungnya sampai dia tertidur nyenyak. Lama kelamaan anak pasti akan terbiasa dan lupa pada dotnya.

💜Setelah Disapih..

Setelah disapih, ada beberapa hal yang saya dan anak saya rasakan. Perubahan memang tidak menyenangkan di awal, apalagi kalau kita sudah terbiasa.. Tapi kalau dengan kita berubah itu untuk menjadi lebih baik, kenapa tidak kan?. Nah, berikut perubahan yang terjadi di saya dan anak saya setelah kami melalui proses menyapih..

👶 Bagi Anak Saya

Hari pertama sampai kelima anak saya disapih, dia menjadi sering murung sendiri dipojok ruangan. Saya yang melihatnya merasa kasihan, mungkin saat itu dia merasa 'ditinggalkan'. Jadinya setiap dia mulai mau murung, saya peluk dan usap punggungnya sambil berkata "adek hebat, mama sayang adek, kita masih bisa pelukan walau adek ga nenen lagi.. adek kalau takut atau cemas peluk mama ya.. bilang sama mama adek mau apa". Tiap saat saya lakukan itu dan lama-lama dia tidak murung sendirian lagi.. 

Setelah itu jadinya setiap anak saya merasa cemas dia pasti peluk saya, setiap sedih atau takut dia cari saya dan minta saya peluk, setiap mau tidur dia ajak saya untuk mememaninya sambil membacakan cerita atau menggosok punggungnya, setiap dia merasa tidak nyaman dia selalu memegang tangan saya. Sekarang usia anak saya sudah 2 tahun 8 bulan. Tak terasa sudah 2 bulan saja saya menyapihnya. Saat ini setiap saya sodorin nenen dia hanya tersenyum malu..

👸Bagi Saya

Hari pertama sampai keempat menyapih, payudara saya masih terasa penuh dan sakit. Rasanya galau, antara mau di pompa saja atau tidak.. Saya berfikir kalau saya tetap pompa nanti produksinya tidak kunjung berhenti. Jadi akhirnya saya kompres saja payudara yang sakit dengan air hangat sambil memijat gumpalan-gumpalan yang membengkak tersebut. Kurang lebih seminggu kemudia,  produksi ASI saya memang menjadi berkurang, bahkan saya sudah tidak merasa sering penuh lagi. Setelah 2 tahun lebih di perjuangkan produksinya, sekarang malah kepingin ga berproduksi lagi.. haha


Saya berharap dengan proses ini mishary bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan mandiri.. Semoga ASI yang saya perjuangkan selama ini untuk dia bisa menjadi bekal dia di masa depan kelak..

Post a Comment for "7 Cara Ampuh Yang Wajib Dicoba Untuk Menyapih Anak"